Forum Koordinasi Penyiapan Pagu Indikatif SBSN Proyek Tahun 2023 Untuk Pembangunan Nasional yang berkualitas

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Pembiayaan proyek melalui Surat Berharga Syariah Negara merupakan bentuk sinergi kebijakan antara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, dan Kementerian/Lembaga terkait dalam pembiayaan proyek-proyek atau kegiatan prioritas melalui dana yang bersumber dari Surat Berharga Negara yang berbasis syariah yang diterbitkan oleh Pemerintah sejak tahun 2008. Untuk itu, Kemenkeu selenggarakan Forum Koordinasi Penyiapan Pagu Indikatif SBSN Proyek Tahun 2023.

“Proyek SBSN yang akan dilaksanakan tahun 2023 diharapkan dapat sejalan dengan prioritas kebijakan pemerintah sehingga proyek dapat mencapai target output dan outcome yang mampu menjadi jump-starter dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)" ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Dirjen PPR), Luky Alfirman dalam sambutannya, Rabu (26/01).

Pada tahun 2021 yang lalu, Pemerintah telah selesai melaksanakan pembangunan berbagai proyek infrastruktur melalui SBSN, dengan total Rp29,3 triliun (termasuk proyek lanjutan/luncuran 2020). Sedangkan pada tahun 2022, pembiayaan SBSN telah mengalokasikan dana sebesar Rp29,536 triliun untuk 880 proyek infrastruktur yang tersebar di 11 K/L di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

"Dengan situasi APBN 2023 yang masih akan fokus pada pengendalian defisit dan pelaksanaan program-program PEN, K/L kiranya dapat memilih proyek-proyek yang betul-betul prioritas dan siap untuk dilaksanakan yang pada saatnya nanti mendapatkan alokasi dari dana pembiayaan SBSN." pesan Luky.

Melalui forum ini, diharapkan para pihak terkait dapat meningkatkan kualitas perencanaan dan penyiapan proyek infrastruktur melalui SBSN Tahun 2023. Dengan perencanaan dan penyiapan proyek infrastruktur melalui SBSN yang berkualitas akan dapat membantu mewujudkan Pembangunan Nasional yang berkualitas dan kredibel untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. (rls)